Pantai Tangsi, Lombok Timur
Sejak Pulau Komodo mulai dikenal kepopuleran Pink Beach yang berada
di sana juga semakin dijadikan tujuan utama wisatawan yang melancong ke
Flores. Tapi ternyata tidak hanya di Pulau Komodo ada pantai yang
memiliki pasir berwarna merah muda, Lombok juga punya pantai seperti itu
yang bernama Pantai Tangsi. Pantai ini terletak di wilayah Lombok
Timur, bila di peta peta ini ada di sebelah kanan bagian bawah Pulau
Lombok. Pariwisata di daerah Lombok Timur saat ini sedang mulai
digandrungi anak muda terutama para backpacker karena ternyata banyak
menyimpan panorama menakjubkan terutama segi pantai dan lautnya.
Pantai Tangsi sendiri berada di daerah Jerowaru, Lombok Timur yang
merupakan wilayah untuk pantai-pantai eksotik lainnya seperti Ekas,
Kaliantan dan juga Tanjung Ringgit. Dari Mataram kita bisa menggunakan
mobil pribadi atau rental dengan perjalanan menyusuri Praya kemudian
sampai di wilayah kecamatan ini dengan ciri-ciri banyak pertigaan yang
kiri kanannya sawah. Untuk meminimalisir resiko tersasar lebih baik
selama perjalanan banyak bertanya pada warga khususnya bila mengenai
pertigaan. Lebih baik lagi bila kita menyewa mobil beserta fasilitas
supirnya yang merupakan orang lokal jadi lebih mengetahui medan.
Biasanya bila bertanya kepada warga yang pertama adalah jalan menuju
Pantai Kaliantan yang lebih dikenal warga sekitar. Akan ada pertigaan di
mana bila menuju Pantai Kaliantan kita lurus dan bila ke Pantai Tangsi
kita harus belok kiri. Saat ini bila kebingungan saat menemukan
pertigaan tersebut tanya kepada warga tentang lokasi Tanjung Ringgit, di
sekitar Jerowaru belom banyak yang mengetahui Pantai Tangsi padahal
rutenya sejalan.
Ketika sudah menemukan belokan menuju Tanjung Ringgit, bersiaplah untuk menempuh petualangan mirip off-road selama kurang lebih 2-3 jam perjalanan padahal jarak tempuhnya hanya sekitar 15-20 km menyusuri kebun-kebun kosong, hutan karet dan juga sesekali kerbau milik warga berlalu lalang.
Medan jalan menuju Pantai Tangsi ini cukup menantang dan sulit
dihadapi khususnya bagi mobil sedan atau yang kurang tangguh, banyak
lubang becek yang cukup dalam sepangkal kaki dan juga terkadang ada truk
berlalu lalang sehingga mobil harus mengantri karena jalan yang bagus
hanya satu sisi (di sebelahnya lubang), jadi kesabaran yang ekstra
sangat diperlukan saat menuju pantai ini. Kira-kira setelah menemukan
pertigaan lagi, kita belok kiri (bila lurus maka akan melanjutkan
perjalanan ke Tanjung Ringgit) dan di sana akan ada petunjuk bahwa di
sebelah kiri bahwa Pantai Tangsi tidak jauh dari sana, sekitar kurang
lebih 50 meter lagi.
Gerbang bambu menjadi penanda bahwa pantai sudah tidak jauh lagi dan
benar kira-kira 5 menit melanjutkan perjalanan di jalan berbatu kita
akan menemukan hamparan pantai berpasir merah muda dan hamparan laut
dengan biru muda jernihnya seakan mengembalikkan semangat kita yang
sempat kendur di tengah perjalanan yang terbilang cukup berat. Pasir di
pantai ini memang mirip seperti yang ada di Pink Beach di mana terdapat
butiran-butiran pink yang berasal dari butiran pecahan batu karang yang
berwarna merah muda dan bercampur dengan pasir pantai yang putih, ketika
terkena air laut di tengah terik matahari tentu warna yang
dipancarkannya adalah pink dan itu sangat indah persis seperti di Pink
Beach, hanya saja daratan pantainya lebih luas di sini.
Di sini juga kita bisa melakukan kegiatan snorkeling karena bawah
laut sekitar Pantai Tangsi dan ada sebuah pulau kecil dekat sana bernama
Gili Petelu dengan menyewa kapal nelayan yang biasanya bertarif sekitar
50 ribu rupiah, mungkin bila dengan sewa alat harganya bisa lebih
mahal, bila sudah membawa alat snorkeling sendiri itu lebih baik. Di
pantai ini memang terdapat beberapa kapal nelayan yang tinggal di
sekitar biasanya kapal tersebut memang sengaja disewakan untuk wisatawan
yang datang.
Selain itu, ternyata di sekitar Pantai Tangsi ini juga ada jejak
sejarah di mana ada sebuah Goa Jepang peninggalan zaman kemerdekaan,
yang ternyata juga menarik perhatian wisatawan, walaupun terkesan seram
karena ditinggalkan begitu saja tapi pasti wisatawan yang datang akan
berpose di depan goa yang berukuran se bahu orang dewasa dan berbentuk
kotak. Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai untuk apa goa itu dulu
digunakan dan seberapa luas dalamnya, karena belum dimanfaatkan
maksimal sebagai objek wisata. Melihat potensi yang dimiliki Pantai
Tangsi dan Goa Jepangnya sudah sangat dipastikan bahwa wisata di sini
akan kebanjiran pengunjung bila saja pemerintah daerah membangun
infrastruktur yang lebih layak terutama masalah jalan yang rusak, dan
layak juga bila ada penginapan atau rumah makan di sekitar pantai. Saat
ini tidak ada rumah makan atau penginapan di sekitar pantai jadi setelah
puas bermain kita harus segera kembali ke penginapan atau bisa
melanjutkan perjalanan ke Tanjung Ringgit dan membangun tenda kemah di
sana.
No comments:
Post a Comment