KTA atau Karya Tulis Akhir merupakan salah satu syarat seorang mahasiswa AKPAR menyelesaikan perkuliahannya dan telah dinyatakan lulus dalam kuliahnya di Akademi Pariwisata Mataram. Namun sebelum membuat atau menulis KTA perlu dilakukan penelitian masalah dalam masa on the job training di hotel tempat mahasiswa tersebut melakukan training. Dalam melakukan penelilitan tersebut tidak bisa langsung dilakukan , ada tahapan dimana mahasiswa tersebut membuat proposal untuk meminta persetujuan dari dosen pembimbingnya sebelum melakukan penelitian maka di buatlah proposal training untuk mengajukan permasalahan yang akan diteliti sebagaimana nanti hasil penelitian ini dijadikan materi Karya Tulis Akhirnya. Untuk semester 4 ini , kampus AKPAR memberikan mata kuliah Penulisan Laporan KTA yang dipimpin oleh bapak direktur AKPAR Dr. Halus Mandala. Mata kuliah ini dimaksudkan untuk membantu dan mempermudah mahasiswa dalam menulis KTA , maka dari itu Bapak Halus Mandala memberikan tugas pembuatan proposal on the job training ini. Berikut contoh proposal on the job training yang sudah saya buat:
PENTINGNYA
STANDARD RECIPE TERHADAP EFISIENSI KERJA SEORANG JURU MASAK
PROPOSAL
Diajukan sebagai bagian dari
syarat-syarat untuk mencapai
kebulatan Studi Program Diploma
Tiga (D3)
pada Akademi Pariwisata Mataram
Oleh
Nama
mahasiswa : I Made Aditya Nugraha
NIM
: 11.3.02.004
Program
studi
: Diploma III
Jurusan
: PERHOTELAN
AKADEMI PARIWISATA MATARAM
MATARAM
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perkembangan pariwisata di dunia telah mengalami berbagai
perubahan baik dari segi bentuk dan sifat kegiatan pariwisata serta
menjadikannya sebagai salah satu industri yang mampu menyediakan pertumbuhan
ekonomi yang cepat dan mengaktifkan sektor lain di negara penerima wisatawan. Sebagai
industri yang bergerak di bidang jasa, pariwisata juga cukup berperan penting
dalam hal kesempatan kerja dengan melihat perkembangan dunia pariwisata yang
akan semakin berkembang di masa mendatang. Dengan berkembangnya industri
pariwisata ini maka harus di dukung dengan sarana dan prasarana yang memadai
demi menunjang kelancaran sektor pariwisata tersebut. Salah satu organisasi
besar seperti World Tourism Organization telah mengakui bahwa pariwisata kini
sudah menjadi kegiatan yang sangat popular dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan manusia. Semakin berkembangnya dunia pariwisata
dewasa ini tidak hanya dirasakan oleh negara-negara maju namun juga dirasakan
oleh negara berkembang, salah satunya negara Indonesia.
Industri pariwisata di Indonesia sudah
berkembang cukup pesat dengan melihat kunjungan wisatawan domestik maupun
mancanegara ke berbagai daerah di Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke
tahun. Indonesia sendiri merupakan negara yang industri pariwisatanya sangat
menjanjikan sebab di dukung dengan keindahan alam, beragam budaya, flora dan
fauna serta terkenal akan keramah tamahan penduduknya menjadikan Indonesia
layak sebagai tujuan wisata. Pariwisata juga menjadi salah satu sektor yang
memberikan konstribusi cukup besar dalam meningkatkan devisa negara Indonesia. Hal tersebut di dukung dengan semakin seriusnya
pemerintah dalam membangun sarana dan prasarana penunjang industri pariwisata
di daerah masing-masing untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Daerah yang
sering di kunjungi oleh wisatawan adalah Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat sampai salah satunya pulau kita tercinta
yaitu Lombok.
Di Nusa Tenggara Barat khususnya Lombok,
sektor pariwisatanya sudah menunjukan peningkatan yang cukup signifikan dari
tahun ke tahun. Tempat-tempat wisata di daerah Lombok sepert tiga gili (Gili
Air, Gili Meno dan Gili Trawangan), Gunung Rinjani serta pantai Senggigi telah
menjadi daerah tujuan wisata internasional. Dukungan terhadap pariwisata Lombok
juga terlihat dengan banyak diadakannya acara-acara besar bertaraf
internasional yang baru-baru ini di adakan di Lombok serta mulai banyaknya
investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya di daerah ini, hal tersebut
menunjukan bahwa Lombok kini semakin dipandang tidak hanya dari sisi
pariwisatanya saja namun juga dilihat sebagai daerah yang makin berkembang mengikuti
provinsi tetangga yaitu Bali. Perumbuhan pariwisata di daerah Lombok juga
semakin terbuka dengan banyaknya maskapai penerbangan yangmulai membuka rute
penerbangan ke Lombok, memudahka wisatawan untuk berkunjung. Untuk mendukung
perkembangan pariwisata tersebut kini sudah mulai di bangun sarana dan
prasarana penunjang sektor pariwisata di daerah Lombok. Pemerintah Lombok juga
sudah mulai gencar dalam hal mempromosikan berbagai daerah tujuan wisata yang
ada di pulau Lombok dengan mencanangkan program Visit Lombok Sumbawa. Program
ini di maksudkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Provinsi NTB dan
juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata dengan di
bangunnya sarana pendukung pariwisata seperti hotel sebagai salah satu lapangan
pekerjaan. Di Lombok sendiri kini sudah banyak di bangun hotel-hotel berbintang
di beberapa daerah dekat objek wisata maupun hotel yang ada di tengah kota atau
dikenal dengan istilah city hotel.
Dalam
era modern ini hotel didefinisikan sebagai suatu organisasi yang menyediakan
sarana akomodasi, makanan atau minuman serta fasilitas lain yang dikelola
secara komersial. Di dalam sebuah hotel terdapat department-department yang
mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing namun saling berkaitan sehingga
struktur di dalam hotel tersebut berjalan dengan baik. Department tersebut di
bagi menjadi
beberapa bagian seperti Front Office
Department, Accounting Department, Housekeeping Department, Food and Beverage
Department dan lainnya. Salah satu department yang keberadaaannya sangat
penting adalah Food & Beverage Department dimana department ini dibagi
menjadi dua bagian yaitu Food & Beverage Product dan Food & Beverage
Service. Kedua bagian department ini memiliki hubungan yang sangat erat
contohnya dalam menyediakan dan menyajikan makanan. Makanan memiliki standard
recipe dan penyajian dalam menunjang kepuasan seorang tamu di sebuah hotel
serta efisiensi kerja seorang juru masak di hotel tersebut.
Standard recipe sebuah menu merupakan
sebuah rumusan antara bahan yang satu dengan yang lainnya dimana standard
tersebut dijadikan komposisi dalam membuat sebuah makanan. Dalam pembuatan
makanan di sebuah hotel dalam hal ini seksi kitchen di harapkan memiliki
orang-orang yang berkompeten di bidangnya sebab apabila dalam pembuatan dan
penyajian makanan tidak menarik dan tidak berkualitas makan tentu saja akan
merusak citra Food &Beverage hotel tersebut.
Setiap makanan yang disajikan tentu memiliki
standard setiap porsinya dimana setiap bahan makanan tersebut sudah di tentukan
jumlah dan komposisinya maka dari itu setiap makanan memerlukan standard recipe
agar makanan yang di olah memenuhi standard baku resep serta menghemat waktu
dalam pembuatannya. Oleh sebab itu saya tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai: “PENTINGNYA STANDARD RECIPE TERHADAP EFISIENSI KERJA SEORANG JURU
MASAK”.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian yang di berikan pada latar belakang di atas, maka dapat di tarik sebuah
rumusan masalah sebagai berikut : “Seberapa Pentingnya Standard Recipe Terhadap
Efisiensi Kerja Seorang Juru Masak?”.
1.3 Tujuan
dan Manfaat
1.3.1 Tujuan Penelitian
Dalam
melakukan sebuah tentu saja memiliki sebuah tujuan yang dijadikan pedoman dalam
melakukan penelitian tersebut agar dapat mencapai hal yang diinginkan. Mengutip
dari rumusan masalah di atas maka diharapkan dengan melakukan penelitian ini
mencapai tujuan yang diinginkan yaitu “Untuk Mengetahui Seberapa Penting
Standard Recipe Sebuah Menu Dalam Hal Efisiensi Kerja Seorang Juru Masak”.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Selain
memiliki tujuan, penelitian ini juga memiliki manfaat dimana manfaat tersebut
dibagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Adapun kedua
manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
Manfaat Teoritis
Dengan dilakukannya penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dalam hal pengembangan ilmu
pengetahuan pariwisata khususnya di
bidang perhotelan.
Manfaat Praktis
Dari hasil penelitian ini nanti
diharapkan dapat memberikan masukan serta bahan evaluasi sebuah hotel dalam
upaya menerapkan standard recipe pada setiap pembuatan makanan guna memberikan
efisiensi kerja seorang juru masak.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Konsep
Dasar
a.
Standard Recipe
Standard Recipe adalah formula tertulis
yang dijadikan sebagai acuan atau dasar pembuatan sebuah makanan dalam jumlah
dan rasa yang telah di tentukan. Hal ini biasanya meliputi nama makanan, jumlah
porsi dengan keterangan beberapa ukuran untuk satu porsinya, nama bahan beserta
ukurannya, peralatan yang digunakan, cara pengolahan bahan, waktu persiapan
hingga waktu untuk memasak dan cara penyajiannya (Basic Kitchen Knowledge,
2011).
b. Efisiensi
Kerja
Secara umum efisiensi kerja adalah
perbandingan terbaik antara suatu usaha dengan hasil yang dicapai. Menurut
Sedarmayanti, efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu
pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerja tersebut sesuai
dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupun hasilnya yang meliputi
pemakaian waktu yang optimal dan kualitas kerja yang maksimal (Sedarmayanti,
2011) sedangkan menurut Sinungan, menyatakan bahwa efisiensi kerja adalah
perbandingan yang paling harmonis antara pekerjaan yang di lakukan dengan hasil
yang diperoleh ditinjau dari segi waktu yang digunakan, dana yang dikeluarkan
serta tempat yang dipakai (Sinungan, 2005).
c. Juru Masak
Koki atau Juru masak adalah orang yang
menyiapkan makanan untuk disantap. Istilah ini kadang merujuk pada chef,
walaupun kedua istilah ini secara professional tidak dapat disamakan. Istilah
koki pada suatu dapur rumah makan atau restoran biasanya merujuk pada orang
dengan sedikit atau tanpa pengaruh kreatif terhadap menu dan memiliki sedikit
atau tanpa pengaruh apapun terhadap dapur. Mereka biasanya adalah semua anggota
dapur yang berada di bawah chef atau kepala koki (Wikipedia, 2013)
2.1 PENELITIAN
YANG RELAVAN
2.1.1 Keistimewaan penelitian
Berdasarkan penelusuran di perpustakaan
AKPAR Mataram, media elektronik (website dan blog) dan berkonsultasi dengan
dosen pembimbing serta dosen pengolahan makanan, menyatakan bahwa belum ada
yang meneliti dan mengangkat judul yang
penulis buat sebagai bahan pembuatan KTA atau Karya Tulis Akhir sebagai salah
satu syarat untuk menamatkan perkuliahan. Jadi menurut penulis, keistimewaan
dari penelitian ini adalah belum pernah dilakukannya penelitian sesuai judul
yang penulis paparkan sehingga merupakan suatu keistimewaan yang mana nanti
hasilnya bisa menyumbang sedikit pengetahuan bagi teman-teman mahasiswa lainya
serta bagian akademi kampus sebagai bahan refrensi ilmu kepariwisataan.
Ini dya mahasiswa berpotensi.
ReplyDeletemembantu bangetz bozzz hehehe tapi bole gak kita pake sebagiu tugas kita nii bozz hehehe
ReplyDeletegan mw y di buat lengkaplah
ReplyDeletegan mw y di buat lengkaplah
ReplyDeletebagi yang lengkap bro
ReplyDelete