Monday, July 7, 2014

Keindahan Pantai Tangsi Yang Berpasir 'Pink'

Pantai Tangsi, Lombok Timur
Sejak Pulau Komodo mulai dikenal kepopuleran Pink Beach yang berada di sana juga semakin dijadikan tujuan utama wisatawan yang melancong ke Flores. Tapi ternyata tidak hanya di Pulau Komodo ada pantai yang memiliki pasir berwarna merah muda, Lombok juga punya pantai seperti itu yang bernama Pantai Tangsi. Pantai ini terletak di wilayah Lombok Timur, bila di peta peta ini ada di sebelah kanan bagian bawah Pulau Lombok. Pariwisata di daerah Lombok Timur saat ini sedang mulai digandrungi anak muda terutama para backpacker karena ternyata banyak menyimpan panorama menakjubkan terutama segi pantai dan lautnya. 

Pantai Tangsi sendiri berada di daerah Jerowaru, Lombok Timur yang merupakan wilayah untuk pantai-pantai eksotik lainnya seperti Ekas, Kaliantan dan juga Tanjung Ringgit. Dari Mataram kita bisa menggunakan mobil pribadi atau rental dengan perjalanan menyusuri Praya kemudian sampai di wilayah kecamatan ini dengan ciri-ciri banyak pertigaan yang kiri kanannya sawah. Untuk meminimalisir resiko tersasar lebih baik selama perjalanan banyak bertanya pada warga khususnya bila mengenai pertigaan. Lebih baik lagi bila kita menyewa mobil beserta fasilitas supirnya yang merupakan orang lokal jadi lebih mengetahui medan.
Biasanya bila bertanya kepada warga yang pertama adalah jalan menuju Pantai Kaliantan yang lebih dikenal warga sekitar. Akan ada pertigaan di mana bila menuju Pantai Kaliantan kita lurus dan bila ke Pantai Tangsi kita harus belok kiri. Saat ini bila kebingungan saat menemukan pertigaan tersebut tanya kepada warga tentang lokasi Tanjung Ringgit, di sekitar Jerowaru belom banyak yang mengetahui Pantai Tangsi padahal rutenya sejalan.

Ketika sudah menemukan belokan menuju Tanjung Ringgit, bersiaplah untuk menempuh petualangan mirip off-road selama kurang lebih 2-3 jam perjalanan padahal jarak tempuhnya hanya sekitar 15-20 km menyusuri kebun-kebun kosong, hutan karet dan juga sesekali kerbau milik warga berlalu lalang.

Medan jalan menuju Pantai Tangsi ini cukup menantang dan sulit dihadapi khususnya bagi mobil sedan atau yang kurang tangguh, banyak lubang becek yang cukup dalam sepangkal kaki dan juga terkadang ada truk berlalu lalang sehingga mobil harus mengantri karena jalan yang bagus hanya satu sisi (di sebelahnya lubang), jadi kesabaran yang ekstra sangat diperlukan saat menuju pantai ini. Kira-kira setelah menemukan pertigaan lagi, kita belok kiri (bila lurus maka akan melanjutkan perjalanan ke Tanjung Ringgit) dan di sana akan ada petunjuk bahwa di sebelah kiri bahwa Pantai Tangsi tidak jauh dari sana, sekitar kurang lebih 50 meter lagi.


Gerbang bambu menjadi penanda bahwa pantai sudah tidak jauh lagi dan benar kira-kira 5 menit melanjutkan perjalanan di jalan berbatu kita akan menemukan hamparan pantai berpasir merah muda dan hamparan laut dengan biru muda jernihnya seakan mengembalikkan semangat kita yang sempat kendur di tengah perjalanan yang terbilang cukup berat. Pasir di pantai ini memang mirip seperti yang ada di Pink Beach di mana terdapat butiran-butiran pink yang berasal dari butiran pecahan batu karang yang berwarna merah muda dan bercampur dengan pasir pantai yang putih, ketika terkena air laut di tengah terik matahari tentu warna yang dipancarkannya adalah pink dan itu sangat indah persis seperti di Pink Beach, hanya saja daratan pantainya lebih luas di sini. 

Di sini juga kita bisa melakukan kegiatan snorkeling karena bawah laut sekitar Pantai Tangsi dan ada sebuah pulau kecil dekat sana bernama Gili Petelu dengan menyewa kapal nelayan yang biasanya bertarif sekitar 50 ribu rupiah, mungkin bila dengan sewa alat harganya bisa lebih mahal, bila sudah membawa alat snorkeling sendiri itu lebih baik. Di pantai ini memang terdapat beberapa kapal nelayan yang tinggal di sekitar biasanya kapal tersebut memang sengaja disewakan untuk wisatawan yang datang. 

Selain itu, ternyata di sekitar Pantai Tangsi ini juga ada jejak sejarah di mana ada sebuah Goa Jepang peninggalan zaman kemerdekaan, yang ternyata juga menarik perhatian wisatawan, walaupun terkesan seram karena ditinggalkan begitu saja tapi pasti wisatawan yang datang akan berpose di depan goa yang berukuran se bahu orang dewasa dan berbentuk kotak. Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai untuk apa goa itu dulu digunakan dan seberapa luas dalamnya, karena belum dimanfaatkan maksimal sebagai objek wisata. Melihat potensi yang dimiliki Pantai Tangsi dan Goa Jepangnya sudah sangat dipastikan bahwa wisata di sini akan kebanjiran pengunjung bila saja pemerintah daerah membangun infrastruktur yang lebih layak terutama masalah jalan yang rusak, dan layak juga bila ada penginapan atau rumah makan di sekitar pantai. Saat ini tidak ada rumah makan atau penginapan di sekitar pantai jadi setelah puas bermain kita harus segera kembali ke penginapan atau bisa melanjutkan perjalanan ke Tanjung Ringgit dan membangun tenda kemah di sana. 

Beberapa hal yang harus wisatawan perhatikan saat ingin mengunjungi Pantai Tangsi adalah kondisi mobil yang fit dan juga pilihlah jenis kendaraan yang tangguh bila menyewa, bawa supir yang jago menyetir karena dibutuhkan teknik tertentu agar di lubang-lubang yang cukup dalam mobil tidak terperosok akibatnya tidak bisa keluar dari lubang, jangan lupa bawa makanan dan minuman yang banyak karena perjalanan yang terkadang unpredictable, jagalah kelakuan dan tidak boleh terlalu terlena hanya karena Pantai Tangsi ini sepi sebab daerahnya sudah sedikit di pedalaman dan juga ada Goa Jepang masyarakat masih mempercayai keberadaan mitos-mitos makhluk halus selain itu juga tetap menghormati penduduk di sana jadi selalu ramah lah walau tidak mengerti bahasanya.

No comments:

Post a Comment