Saturday, June 22, 2013

Contoh Proposal On The Job Training (Tugas Penulisan KTA)

KTA atau Karya Tulis Akhir merupakan salah satu syarat seorang mahasiswa AKPAR menyelesaikan perkuliahannya dan telah dinyatakan lulus dalam kuliahnya di Akademi Pariwisata Mataram. Namun sebelum membuat atau menulis KTA perlu dilakukan penelitian masalah dalam masa on the job training di hotel tempat mahasiswa tersebut melakukan training. Dalam melakukan penelilitan tersebut tidak bisa langsung dilakukan , ada tahapan dimana mahasiswa tersebut membuat proposal untuk meminta persetujuan dari dosen pembimbingnya sebelum melakukan penelitian maka di buatlah proposal training untuk mengajukan permasalahan yang akan diteliti sebagaimana nanti hasil penelitian ini dijadikan materi Karya Tulis Akhirnya. Untuk semester 4 ini , kampus AKPAR memberikan mata kuliah Penulisan Laporan KTA yang dipimpin oleh bapak direktur AKPAR Dr. Halus Mandala. Mata kuliah ini dimaksudkan untuk membantu dan mempermudah mahasiswa dalam menulis KTA , maka dari itu Bapak Halus Mandala memberikan tugas pembuatan proposal on the job training ini. Berikut contoh proposal on the job training yang sudah saya buat:






PENTINGNYA STANDARD RECIPE TERHADAP EFISIENSI KERJA SEORANG JURU MASAK

­









 PROPOSAL
Diajukan sebagai bagian dari syarat-syarat untuk mencapai
 kebulatan Studi Program Diploma Tiga (D3)
pada Akademi Pariwisata Mataram

Oleh

Nama mahasiswa        :  I Made Aditya Nugraha
NIM                            :  11.3.02.004
Program studi              :  Diploma III
Jurusan                        :  PERHOTELAN

AKADEMI PARIWISATA MATARAM
MATARAM
2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
            Perkembangan  pariwisata di dunia telah mengalami berbagai perubahan baik dari segi bentuk dan sifat kegiatan pariwisata serta menjadikannya sebagai salah satu industri yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan mengaktifkan sektor lain di negara penerima wisatawan. Sebagai industri yang bergerak di bidang jasa, pariwisata juga cukup berperan penting dalam hal kesempatan kerja dengan melihat perkembangan dunia pariwisata yang akan semakin berkembang di masa mendatang. Dengan berkembangnya industri pariwisata ini maka harus di dukung dengan sarana dan prasarana yang memadai demi menunjang kelancaran sektor pariwisata tersebut. Salah satu organisasi besar seperti World Tourism Organization telah mengakui bahwa pariwisata kini sudah menjadi kegiatan yang sangat popular dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Semakin berkembangnya dunia pariwisata dewasa ini tidak hanya dirasakan oleh negara-negara maju namun juga dirasakan oleh negara berkembang, salah satunya negara Indonesia.
Industri pariwisata di Indonesia sudah berkembang cukup pesat dengan melihat  kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke berbagai daerah di Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Indonesia sendiri merupakan negara yang industri pariwisatanya sangat menjanjikan sebab di dukung dengan keindahan alam, beragam budaya, flora dan fauna serta terkenal akan keramah tamahan penduduknya menjadikan Indonesia layak sebagai tujuan wisata. Pariwisata juga menjadi salah satu sektor yang memberikan konstribusi cukup besar dalam meningkatkan devisa negara Indonesia. Hal  tersebut di dukung dengan semakin seriusnya pemerintah dalam membangun sarana dan prasarana penunjang industri pariwisata di daerah masing-masing untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Daerah yang sering di kunjungi oleh wisatawan adalah Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat sampai salah satunya pulau kita tercinta yaitu Lombok.
Di Nusa Tenggara Barat khususnya Lombok, sektor pariwisatanya sudah menunjukan peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Tempat-tempat wisata di daerah Lombok sepert tiga gili (Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan), Gunung Rinjani serta pantai Senggigi telah menjadi daerah tujuan wisata internasional. Dukungan terhadap pariwisata Lombok juga terlihat dengan banyak diadakannya acara-acara besar bertaraf internasional yang baru-baru ini di adakan di Lombok serta mulai banyaknya investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya di daerah ini, hal tersebut menunjukan bahwa Lombok kini semakin dipandang tidak hanya dari sisi pariwisatanya saja namun juga dilihat sebagai daerah yang makin berkembang mengikuti provinsi tetangga yaitu Bali. Perumbuhan pariwisata di daerah Lombok juga semakin terbuka dengan banyaknya maskapai penerbangan yangmulai membuka rute penerbangan ke Lombok, memudahka wisatawan untuk berkunjung. Untuk mendukung perkembangan pariwisata tersebut kini sudah mulai di bangun sarana dan prasarana penunjang sektor pariwisata di daerah Lombok. Pemerintah Lombok juga sudah mulai gencar dalam hal mempromosikan berbagai daerah tujuan wisata yang ada di pulau Lombok dengan mencanangkan program Visit Lombok Sumbawa. Program ini di maksudkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Provinsi NTB dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata dengan di bangunnya sarana pendukung pariwisata seperti hotel sebagai salah satu lapangan pekerjaan. Di Lombok sendiri kini sudah banyak di bangun hotel-hotel berbintang di beberapa daerah dekat objek wisata maupun hotel yang ada di tengah kota atau dikenal dengan istilah city hotel.
Dalam era modern ini hotel didefinisikan sebagai suatu organisasi yang menyediakan sarana akomodasi, makanan atau minuman serta fasilitas lain yang dikelola secara komersial. Di dalam sebuah hotel terdapat department-department yang mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing namun saling berkaitan sehingga struktur di dalam hotel tersebut berjalan dengan baik. Department tersebut di bagi menjadi beberapa  bagian seperti Front Office Department, Accounting Department, Housekeeping Department, Food and Beverage Department dan lainnya. Salah satu department yang keberadaaannya sangat penting adalah Food & Beverage Department dimana department ini dibagi menjadi dua bagian yaitu Food & Beverage Product dan Food & Beverage Service. Kedua bagian department ini memiliki hubungan yang sangat erat contohnya dalam menyediakan dan menyajikan makanan. Makanan memiliki standard recipe dan penyajian dalam menunjang kepuasan seorang tamu di sebuah hotel serta efisiensi kerja seorang juru masak di hotel tersebut.
Standard recipe sebuah menu merupakan sebuah rumusan antara bahan yang satu dengan yang lainnya dimana standard tersebut dijadikan komposisi dalam membuat sebuah makanan. Dalam pembuatan makanan di sebuah hotel dalam hal ini seksi kitchen di harapkan memiliki orang-orang yang berkompeten di bidangnya sebab apabila dalam pembuatan dan penyajian makanan tidak menarik dan tidak berkualitas makan tentu saja akan merusak citra Food &Beverage hotel tersebut.
Setiap makanan yang disajikan tentu memiliki standard setiap porsinya dimana setiap bahan makanan tersebut sudah di tentukan jumlah dan komposisinya maka dari itu setiap makanan memerlukan standard recipe agar makanan yang di olah memenuhi standard baku resep serta menghemat waktu dalam pembuatannya. Oleh sebab itu saya tertarik untuk melakukan penelitian mengenai: “PENTINGNYA STANDARD RECIPE TERHADAP EFISIENSI KERJA SEORANG JURU MASAK”.

1.2       Rumusan Masalah
            Berdasarkan uraian yang di berikan pada latar belakang di atas, maka dapat di tarik sebuah rumusan masalah sebagai berikut : “Seberapa Pentingnya Standard Recipe Terhadap Efisiensi Kerja Seorang Juru Masak?”.

1.3       Tujuan dan Manfaat
            1.3.1    Tujuan Penelitian
            Dalam melakukan sebuah tentu saja memiliki sebuah tujuan yang dijadikan pedoman dalam melakukan penelitian tersebut agar dapat mencapai hal yang diinginkan. Mengutip dari rumusan masalah di atas maka diharapkan dengan melakukan penelitian ini mencapai tujuan yang diinginkan yaitu “Untuk Mengetahui Seberapa Penting Standard Recipe Sebuah Menu Dalam Hal Efisiensi Kerja Seorang Juru Masak”.
            1.3.2    Manfaat Penelitian
            Selain memiliki tujuan, penelitian ini juga memiliki manfaat dimana manfaat tersebut dibagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Adapun kedua manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

Manfaat Teoritis
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan pariwisata khususnya  di bidang perhotelan.

Manfaat Praktis
Dari hasil penelitian ini nanti diharapkan dapat memberikan masukan serta bahan evaluasi sebuah hotel dalam upaya menerapkan standard recipe pada setiap pembuatan makanan guna memberikan efisiensi kerja seorang juru masak.

2.         LANDASAN TEORI

2.1       Konsep Dasar
            a. Standard Recipe
Standard Recipe adalah formula tertulis yang dijadikan sebagai acuan atau dasar pembuatan sebuah makanan dalam jumlah dan rasa yang telah di tentukan. Hal ini biasanya meliputi nama makanan, jumlah porsi dengan keterangan beberapa ukuran untuk satu porsinya, nama bahan beserta ukurannya, peralatan yang digunakan, cara pengolahan bahan, waktu persiapan hingga waktu untuk memasak dan cara penyajiannya (Basic Kitchen Knowledge, 2011).

b. Efisiensi Kerja
Secara umum efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu usaha dengan hasil yang dicapai. Menurut Sedarmayanti, efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerja tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupun hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas kerja yang maksimal (Sedarmayanti, 2011) sedangkan menurut Sinungan, menyatakan bahwa efisiensi kerja adalah perbandingan yang paling harmonis antara pekerjaan yang di lakukan dengan hasil yang diperoleh ditinjau dari segi waktu yang digunakan, dana yang dikeluarkan serta tempat yang dipakai (Sinungan, 2005).

c. Juru Masak
Koki atau Juru masak adalah orang yang menyiapkan makanan untuk disantap. Istilah ini kadang merujuk pada chef, walaupun kedua istilah ini secara professional tidak dapat disamakan. Istilah koki pada suatu dapur rumah makan atau restoran biasanya merujuk pada orang dengan sedikit atau tanpa pengaruh kreatif terhadap menu dan memiliki sedikit atau tanpa pengaruh apapun terhadap dapur. Mereka biasanya adalah semua anggota dapur yang berada di bawah chef atau kepala koki (Wikipedia, 2013)
 
 2.1       PENELITIAN YANG RELAVAN
           
2.1.1    Keistimewaan penelitian
Berdasarkan penelusuran di perpustakaan AKPAR Mataram, media elektronik (website dan blog) dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing serta dosen pengolahan makanan, menyatakan bahwa belum ada yang meneliti dan  mengangkat judul yang penulis buat sebagai bahan pembuatan KTA atau Karya Tulis Akhir sebagai salah satu syarat untuk menamatkan perkuliahan. Jadi menurut penulis, keistimewaan dari penelitian ini adalah belum pernah dilakukannya penelitian sesuai judul yang penulis paparkan sehingga merupakan suatu keistimewaan yang mana nanti hasilnya bisa menyumbang sedikit pengetahuan bagi teman-teman mahasiswa lainya serta bagian akademi kampus sebagai bahan refrensi ilmu kepariwisataan.

5 comments: